PEMERINTAH KABUPATEN LAMPUNG TENGAH
DINAS PENDIDIKAN
SMA NEGERI 1 TERBANGGI BESAR
KABUPATEN LAMPUNG TENGAH
Jl.
A. Yani No. 1 Poncowati 34165
Telp./Fax (0725) 26168
Website: http//: www.smansa-gibes.sch.id E-mail: sman1-gibes@yahoo.co.id
KIMIA
FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KOROSI
BESI
KELAS DUA BELAS (XII) P
HANA MARINDA
9984654915/10797
TAHUN AJARAN 2013
– 2014
A.
TUJUAN
PERCOBAAN
a. Menunjukan faktor-faktor yang menyebabkan
korosi besi
B. TINJAUAN
PUSTAKA
Pengertian Korosi
Korosi adalah reaksi
redoks antara suatu logam dengan
berbagai zat di lingkunganya yang menghasilkan senyawa-senyawa yang tak
dikehendaki. Kororosi disebut juga perkaratan. Perkaratan yang sering terjadi
adalah perkaratan pada besi.
Pada peristiwa korosi,
logam mengalami oksidasi, sedangkan oksigen (udara) mengalami reduksi. Karat
logam umumnya berupa oksida atau karbonat. Rumus kimia karat besi Fe2O3,
xH2O suatu zat padat yang berwarna coklat-merah.
Korosi merupakan
proses elektrokimia. Pada korosi besi, bagian tertentu dari besi itu berlaku
sebagai anode, dimana besi mengalami oksidasi.
Elektron yang dibebaskan di anode mengalir kebagian lain dari besi itu
yang berlaku sebagai katode, dimana oksigen tereduksi.
Ion besi yang terbentuk pada anode selanjutnya teroksidasi membentuk
ion besi (II) yang kemudian membentuk senyawa oksida terhidrasi., Fe2O3 xH2O ,
yaitu karat besi. Mengenai bagaiman besi itu yang bertindak sebagai anode dan
bagaiman yang bertindak sebagai katode bergantung pada berbagai faktor,
misalnya zat pengotor, atau perbedaan rapatan logam itu.
>Peristiwa korosi yang terjadi pada besi
Cara pencegahan korosi
1. Proteksi Katodik
Menghubungkan
logam yang akan di lindungi dengan logam lain (logam pelindung) yang lebih
mudah teroksidasi (mempunyai E lebih kecil).
2. Pelapisan
Melapisi
logam ynag kan dilindungi dengan logam lain yang lebih sukar
teroksidasi(mempunyai E lebih besar).
3. Pengecatan
Melapisi
logam yang akan dilindungi dengan suatu polimer(cat) agar tidak bersentuhan
dengan udara/air atau asam.
4. Aliasi
Mencampur
logam dengan logam lain sehingga mempunyai sifat lebih tahan karat, misalnya:
besi dicampur dengan nikel dalam stainless
steel.
-
Tin
Plating(pelapisan dengan timah)
Besi yang
dilapisi timah tidak mengalami korosi karena tidak ada kontak dengan udara
(oksigen) dan air. Lapisan timah hanya melindungi besi selama lapisan itu utuh
(tanpa cacat).
-
Cromium
plating (pelapisan dengan kromium)
Besi atau
baja juga dapat dilapisi dengan kromium untuk memberi lapisan pelindung yang mengkilap,
misalnya untuk bumper mobil. Kromium dapat memeberikan perlindungan sekalipun
lapisan kromium itu ada yang rusak.
-
Galvanisasi
(pelapisan dengan zink)
Zink
dapat melindungi besi dari korosi sekalipun lapisannya tidak utuh. Hal itu
terjadi karena suatu mekanisme yang disebut pelindung katode.
-
Sacrificial
protection (pengorbanan anode)
Magnesium
adalah logam yang jauh lebih aktif dari pada besi. Jika logam magnesium
dikontakan dengan besi, maka magnesium itu akan berkarat tetapi besi tidak.
Cara ini dilakukan untuk melindungi pipa baja yang ditanam dalam tanah atau
badan kapal laut.
C. PROSEDUR
PERCOBAAN
a.
Alat
dan Bahan
Alat :
1. 3 gelas bening (pengganti tabung reaksi)
2. Amplas
3. Paku
4. Tutup gelas (pengganti prop)
Bahan :
1. Air suling (air sumur) biasa
2. Air suling yang dipanaskan
3. Minyak tanah
b.
Cara
Kerja
1. Ambilah 3 gelas bening, kemudian
Tambahkan
air suling biasa kedalam gelas 1
Tambahkan
air suling yang sudah dipanaskan kedalam gelas 2
Tambahkan
minyak tanah kedalam gelas 3
2. Amplaslah 3 batang paku hingga bersih, kemudian
masukkan masing-masing satu kedalam gelas pada prosedur 1 diatas.
3. Tutup gelas 2 dan
4. Simpanlah gelas-gelas tersebut selama 2 hari,
kemudian amati apa yang terjadi. Catat pengamatan Anda.
D. PERTANYAAN
1. Apakah tabung dimana paku berkarat terdapat
oksigen dan air?
2. Apakah tabung dimana paku tidak berkarat tidak
terdapat oksigen atau air?
3. Tari kesimpulan dari percobaan tersebut.
E. HASIL
PERCOBAAN
No
|
Nama Bahan
|
Perkaratan
|
||
|
|
Banyak
|
Sedikit
|
Tidak Ada
|
1
|
Air suling (terbuka)
|
Banyak
|
-
|
-
|
2
|
Air suling yang dipanaskan (ditutup rapat)
|
-
|
Sedikit
|
-
|
3
|
Minyak tanah (dibuka)
|
-
|
-
|
Tidak Ada
|
|
|
|
|
|
F. ANALISIS
DATA
1. Pada gelas 1 yang terbuka terjadi perkaratan
yang banyak itu menandakan bahwa perkaratan disebabkan oleh adanya oksigen dan
air. Oksigen(udara) mengalami reduksi sedangkan logam(besi) mengalami oksidasi.
2. Pada
gelas 2 hanya terjadi sedikit perkaratan, ternyata suhu berpengaruh pada banyak
ataupun sedikitnya perkaratan.
3. Pada gelas 3 dalam keadaan terbuka, minyak
tanah merupakan zat nonpolar, dan itu tidak terjadi perkaratan.
G. PEMBAHASAN
Korosi
terjadi dalam lingkungan yang mengandung air, atau peristiwa teroksidasinya
suatu logam oleh gas oksigen di udara. Suatu logam akan mengalami korosi jika
pada permukaannya terdapat lapisan yang bertindak sebagai anoda dan lapisan
lain sebagai katoda.
Adapun
faktor-faktor yang mempengaruhi Korosi:
Pada umumnya
ada beberapa faktor yang menyebabkan timbulnya percepatan korosi, yaitu:
a. Uap air
a. Uap air
Dilihat dari
reaksi yang terjadi pada korosi, air merupakan salah satu faktor penting untuk
berlangsungnya proses korosi. Udara yang banyak mengandung uap air (lembab)
akan mempercepat berlangsungnya proses korosi.
b. Oksigen
Udara yang
banyak mengandung gas oksigen akan menyebabkan terjadinya korosi. Korosi pada
permukaan logam merupakan proses yang mengandung reaksi redoks. Reaksi yang
terjadi ini merupakan sel Volta mini. sebagai contoh, korosi besi terjadi
apabila ada oksigen (O2) dan air (H2O).
Logam besi
tidaklah murni, melainkan mengandung campuran karbon yang menyebar secara tidak
merata dalam logam tersebut. Akibatnya menimbulkan perbedaan potensial listrik
antara atom logam dengan atom karbon (C). Atom logam besi (Fe) bertindak
sebagai anode dan atom C sebagai katode. Oksigen dari udara yang larut dalam air
akan tereduksi, sedangkan air sendiri berfungsi sebagai media tempat
berlangsungnya reaksi redoks pada peristiwa korosi.
Semakin
banyak jumlah O2 dan H2O yang mengalami kontak denan
permukaan logam, maka semakin cepat berlangsungnya korosi pada permukaan logam
tersebut.
c. Permukaan logam yang tidak rata
Permukaan
logam yang tidak rata memudahkan terjadinya kutub-kutub muatan, yang akhirnya
akan berperan sebagai anode dan katode. Permukaan logam yang licin dan bersih
akan menyebabkan korosi sukar terjadi, sebab sukar terjadi kutub-kutub yang
akan bertindak sebagai anode dan katode.
d. Temperatur
Temperatur
mempengaruhi kecepatan reaksi redoks pada peristiwa korosi. Secara umum,
semakin tinggi temperatur maka semakin cepat terjadinya korosi. Hal ini
disebabkan dengan meningkatnya temperatur maka meningkat pula energi kinetik
partikel sehingga kemungkinan terjadinya tumbukan efektif pada reaksi redoks
semakin besar. Dengan demikian laju korosi pada logam semakin meningkat. Efek
korosi yang disebabkan oleh pengaruh temperatur dapat dilihat pada
perkakas-perkakas atau mesin-mesin yang dalam pemakaiannya menimbulkan panas
akibat gesekan (seperti cutting tools ) atau dikenai panas secara langsung
(seperti mesin kendaraan bermotor).
H. KESIMPULAN/PENUTUP
Saat dalam melakukan percobaan, ternyata ada
berbagai faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya korosi:
1. Uap Air
2. Udara (Oksigen)
3. Permukaan logam yang tidak rata
4. Temperatur
Selain
itu korosi dapat terjadi akibat gas oksigen diudara yang dikatalisis oleh air.
I. DAFTAR
PUSTAKA
a. Purba, Michael.2006.KIMIA untuk SMA kelas XI.Jakarta:Erlangga
b. http://kimia123sma.wordpress.com/2010/04/20/korosi-dan-cara-pencegahannya/