dan Ini hasilnya :
A. TUJUAN PERCOBAAN
a.
Menyelidiki reaksi reaksi yang
termasuk yang bersifat Eksoterm dan Endoterm
B. TINJAUAN PUSTAKA
·
Buku KIMIA kelas XI, KTSP 2006
oleh Michael Purba, Erlangga.
·
Semua reaksi kimia dapat menyerap maupun melepaskan energi dalam
bentuk panas (kalor). Kalor adalah perpindahan energi
termal antara dua materi yang memiliki perbedaan temperatur. Kalor
selalu mengalir dari benda panas menuju benda dingin. Termokimia adalah
kajian tentang perpindahan kalor yang terjadi dalam reaksi kimia (kalor yang menyertai
suatu reaksi kimia).
Aliran kalor yang terjadi dalam reaksi kimia dapat dijelaskan melalui
konsep sistem-lingkungan.
Sistem adalah bagian spesifik (khusus) yang
sedang dipelajari oleh kimiawan. Reaksi kimia yang sedang diujicobakan
(reagen-reagen yang sedang dicampurkan) dalam tabung reaksi
merupakan sistem. Sementara,
Lingkungan adalah area di
luar sistem, area yang mengelilingi sistem. Dalam hal ini, tabung
reaksi, tempat berlangsungnya reaksi kimia, merupakan lingkungan.
·
Perubahan energi dapat terjadi dalam suatu sistem maupun lingkungan. Sistem
dapat berupa gas, uap air, dan uap dalam kontak dengan cairan. Secara umum
sistem dibagi 3 macam, yaitu:
1.
Sistem tersekat (terisolasi) :
sistem yang tidak ada pertukaran energi maupun materi ke lingkungan.
Contoh: termos.
2. Sistem tertutup : sistem yang memungkinkan
terjadinya pertukaran energi tanpa pertukaran materi ke lingkungan.
Contoh: sejumlah gas dalam silinder yang dilengkapi penghisap.
3.
Sistem terbuka : sistem yang
memungkinkan terjadinya pertukaran energi dan materi ke lingkungan.
Contohnya: suatu zat dalam gelas kimia.
·
Bahwa reaksi Eksoterm sebagai
reaksi yang membebaskan kalor, sedangkan Reaksi Endoterm sebagai reaksi yang
menyerap kalor. Aliran kalor pada kedua jenis reaksi itu dapat digambarkan
sebagai berikut.
·
Pada reaksi Endoterm, sistem menyerap energi. Oleh karena itu,
entalpi sisitem akan bertambah, artinya entalpi produk (Hp) lebih besar daripada antalpi pereaksi .
Akibatnya, perubahan entalpi , yaitu selisih antara entalpi produk dengan
entalpi pereaksi (Hp – Hr) bertanda
positif.
Reaksi
Endoterm: ∆H = Hp – Hr > 0 (bertanda positif)
Sebaliknya,
pada reaksi Eksoterm, sistem membebaskan
energi , sehingga entalpi sistem akan berkurang , artinya entalpi produk lebih
kecil dari pada entalpi pereaksi . Oleh karena itu, perubahan entalpinya bertanda negatif.
Reaksi
Eksoterm: ∆H
= Hp – Hr < 0
A. PROSEDUR PERCOBAAN
a.
Alat dan Bahan
·
Termometer
·
Spatula
·
Tabung Reaksi
·
Amplas
·
Pita Magnesium
·
Larutan
» (BaOH)2
» NH4CI
» HCI
b.
Cara Kerja
·
Pengamatan 1 :
a.
Masukkan NH4CL sebanyak 5mL
kedalam tabung reaksi, celupkan termometer kemudian ukur suhunya. Setelah
selesai diukur anggakat termometer dari tabung reaksi.
b.
Tambahkan Ba(OH)2 sebanyak
2spatula kedalam NH4CL .
c.
Aduk menggunakan spatula, kemudian
ukur suhunya kembali dan amati perubahan yang terjadi.
·
Pengamatan 2
a.
Masukkan 10 ml HCl kedalam tabung
reaksi, dan ukur suhunya
b.
Tambahkan 2 pita magnesium kealam
reaksi kemudian ukur kembali suhunya dan amati perubahannya.
B. HASIL PENGAMATAN
No
|
Cara Kerja
|
Hasil Pengamatan
|
Pengamatan
1
|
||
1
|
NH4Cl dimasukkan kedalam tabung
reaksi
|
Bersuhu panas dengan suhu 31’c
|
2
|
NH4Cl +Ba(OH)2 sebanyak 2 spatula
|
Berubah menjadi dingin dengan suhu 26’c
|
Pengamatan
2
|
||
1
|
HCl dimasukkan kedalam tabung
reaksi
|
Beruhu sedang dengan suhu 32’c
|
2
|
HCL+ 2pita magnesium
|
Berubah menjadi panas dengan suhu 47’c
|
|
|
|
C. ANALISIS DATA
Pertanyaan :
1.
Tulis reaksi yang terjadi.
2.
Sebutkan gejala yang menunjukkan
telah terjadi reaksi kimia.
3.
Sebutkan yang termasuk reaksi
eksoterm dan Endoterm.
Jawab:
1.
2NH4Cl + Ba(OH)2 2NH4OH+BaCl2 {a}
2HCl
+ Mg MgCl2
+ H2 {b}
|
|
||||
|
|||||
2.
a. Mengalami penurunan suhu
terjadi pengendapan Ba(OH)2
b. mengalami kenaikan suhu
keluar gas yang mengepul
3.
NH4Cl
+ Ba(OH)2 = endosterm
HCl +Mg = eksoterm
D. PEMBAHASAN
1. 2HCl(l) + Mg(s)
MgCl2(aq) + 2H2(g)
Pada campuran HCl dan pita magnesium
menghasilkan panas diketahui dengan panasnya tabung reaksi. Kalor mengalir dari
sistem ke lingkungan (dari campuran ke tabung reaksi). Dari cirri-ciri tersebut
reaksi pencampuran HCl dan Mg merupakan reaksi eksoterm.Dengan suhu 47’c yang mana sebelum diberi Mg, suhu HCl hanya bersuhu 32’c,
disini berarti terjadi kenaikan suhu.
2. Ba(OH)2. 8H2O(s)
+ 2NH4Cl(s)
Ba(OH)2(aq) +2NH4OH(aq)
Reaksi tersebut menghasilkan
suhu dingin ditandai denagn dinginnya permukaan tabung sebagai lingkungan, karena kalor diserap
oleh campuran. Reaksi tersebut merupakan reaksi endoterm.Dengan suhu
mula mula sebelum diberi Ba(OH)2 adalah 31’c
, dan setelah diberi NH4Cl suhunya menjadi 26’c, disini berarti terjadi
penurunan suhu.
E. KESIMPULAN/PENUTUP
·
Bahwa larutan 2HCl(l) + Mg(s)
MgCl2(aq) + 2H2(g) termasuk reaksi
pencampuran Eksoterm yang ditandai dengan panasnya permukaan tabung.Karena
mengalami kenaikan suhu dari suhu 32’c menjadi suhu 47’c.
·
Sedangkan untuk Ba(OH)2. 8H2O(s) + 2NH4Cl(s)
Ba(OH)2(aq) +2NH4OH(aq) termasuk reaksi
pencampuran Endoterm, yang ditandai dengan dinginnya permukaan tabung.Karena
mengalami penurunan dari sushu 31’c menjadi 26’c
·
Pada suatu reaksi yang tergolong eksoterm, terdapat
sejumlah kalor yang berpindah dari sistem ke lingkungan. Hal ini menunjukkan
bahwa Hp lebih kecil dari Hr. Oleh karena itu ∆H bertanda negatif (-) Sebaliknya pada reaksi endoterm, Hp lebih
besar dari Hr, karena ada sejumlah kalor yang diserap oleh sistem dengan
demikian, maka pada reaksi endoterm ∆H bertanda positif (+).
·
Reaksi eksoterm, Hp < Hr, sehingga ∆H bertanda
negatif (-)
Reaksi endoterm Hp>Hr,
sehingga ∆H bertanda positif(+)
F. DAFTAR PUSTAKA
·
Purba,Michael.2006.KIMIA untuk SMA kelas XI.Jakarta.:Penerbit
Erlangga
·
http://risyerst.blogspot.com/2012/10/laporan-praktikum-kimia-reaksi-eksoterm.html
nah, begitu .......